Business Plan : Mecca Corp
Mecca Corp
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Usaha
Abad 21 merupakan abad yang penuh dengan
desain-desain trendi yang menyebar ke berbagai sektor kehidupan. Desain-desain
itu memberikan warna tersendiri yang khas yang memanjakan penikmatnya dengan
keindahan yang disajikannya. Diantara golongan-golongan penikmat desain-desain
itu, golongan remajalah yang paling dominan menjadi penikmat utama terutama
dalam hal merchandise seperti halnya kaus, tas, gantungan kunci, dan
sebagainya. Namun, warna islam dalam bidang grafis masih sangatlah minim,
terutama yang berfokus pada produksi merchandise. Islam selalu dikaitkan
dengan keterbelakangan, kekolotan, dan ketidakartistikan. Padahal, islam
merupakan agama yang paling dinamis terhadap perubahan zaman.
Disisi lain, kaus salah satu jenis merchandise
yang yang efektif sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan kepada orang
lain. Dengan memanfaatkan kelebihan tersebut, maka kaus dapat menjadi media
da’wah yang efektif pula jika diwarnai dengan desain-desain yang bernuansa
islami namun tetap trendi, sehingga stigma-stigma buruk diatas dapat semakin
memudar dikalangan masyarakat.
Proyek ini akan menawarkan berbagai jenis kaus
yang cocok bagi seluruh kalangan terutama remaja. Desian akan terus disuplai
oleh tim desain dengan terus memantau selera konsumen. Namun tidak menutup
kemungkinan untuk menerima pesanan desain dari konsumen. Sedangkan untuk
pemasaran, akan dilakukan oleh tim pemasaran yang akan membagi segmen-segmen
pasar sesuai seleranya masing-massing. Terkait dengan pembuatannya, kami
memiliki beberapa mitra yang siap diajak bekerja sama yaitu Zein Product dan
Oneted.
1.2
Visi dan Misi
1.2.1
Visi
Memberikan warna baru dalam bisnis merchandise terutama kaus remaja yang
bernuansa islami namun tetap trendi.
1.2.2
Misi
1.
Mengoptimalkan peran kaus sebagai media da’wah yang efektif ditengah
kehidupan remaja.
2.
Mengubah stigma-stigma buruk masyarakat mengenai islam.
1.3
Tujuan
Tujuan dari proyek bisnis ini selain untuk mendapatkan
keuntungan, namun juga mengubah stigma masyarakat mengenai Islam yang terkadang
diidentikan dengan kekurangdinamisan dalam segala aspek kehidupan.
BAB II
PERENCANAAN USAHA
2.1 Analisis
SWOT
2.1.1 Strenght
(Kekuatan)
1.
Produk yang kami tawarkan merupakan suatu hal yang berbeda dari kebanyak kaus
lain, karena produk ini memberikan nuansa islami namun tetap trendi.
2.
Pekerjaan efektif karena kami mengerjakan proyek sesuai dengan pesanan yang
datang.
3.
Memiliki tim desain yang terampil dalam hal desain dan sudah berpengalaman
mendesain dalam berbagai event di lingkungan kampus MAN Insan Cendekia.
4.
Memiliki mitra kerja yang sudah berpengalam baik dalam hal produksi kaus dan bersedia memberikan harga yang tergolong
murah.
2.1.2 Weakness
(Kelemahan)
1.
Sumber daya manusia yang masih terbatas jika dibandingkan target pemasaran
kami, sehingga membuat proyek ini sedikit terhambat untuk suplai desain dalam
skala masif.
2.
Masih minimnya pengalaman dalam menajalankan usaha sehingga kurang
optimalnya pemenuhan pesanan yang datang.
2.1.3
Opportunity (Kesempatan)
1.
Masih sedikitnya industri yang membuka usaha dalam bidang merchandise yang
islami, sehingga diperkirakan persaingan produk sangat minim.
2.
Besarnya minat remaja terhadap desain-desain terutama dalam kaus.
2.1.4 Threats
(Ancaman)
1.
Waktu yang terbatas, hal ini dikarenakan tim desain tidak hanya berfokus
pada pengerjaan produk, namun juga memiliki kesibukan-kesibukan lain terkait
akademik.
2.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang buruk, akan sangat berpengaruh
pada biaya produksi, terutama dalam bidang garmen
.
|
Strenght
|
Weakness
|
|
|
|
a.
Produk yang berbeda
b.
Pekerjaan yang efektif karena sesaui pesanan
c.
Memiliki tim desain yang kreatif dan
berpengalaman.
d.
Memiliki mitra kerja yang berpengalaman
baik.
|
a.
Kurangnya sumberdaya manusia
b.
Minimnya pengalaman membuka usaha
|
Opportunities
|
a.
Sedikitnya pesaing
b.
Besarnya minat konsumen
|
Analisis SO:
Mengoptimalkan kualitas produk dan meningkatkan variasi desain produk
agar semakin menarik minat konsumen
|
Analisis WO:
Mengefektifkan produksi dengan memasok desain-desain sesuai pesanan
|
Treath
|
a.
Waktu yang terbatas
b.
Kondisi Ekonomi Indonesia
|
Analisis ST:
Bekerja secara efektif serta efisien dengan memanfaatkan setiap waktu
yang kosong
|
Analisis WT:
Sesegera mungkin melakukan segala persiapan usaha sebelum kondisi dan
waktu yang semakin tidak mendukung
|
2.2 Struktur
Organisasi
Kurangnya sumberdaya manusia serta
cangkupan usaha yang masih kecil, maka kami masih menggunakan sistem manajemen
sederhana yakti adanya ketua umum, tim desain, serta pemasaran. Gambaran
sederhananya adalah sebagai berikut :
Ketua Umum
|
Tim Pemasaran
|
Tim Desain
|
Nama anggota
lebih spesifik:
Ketua Umum :
Zidna Qoulan Tsaqila
Tim Pemasaran :
1.
M Fathul Islam
2.
Fakhriansyah Wijaya
Tim Desain
1.
Ahmad Fahmi Pratama
2.
Dhafin Fuad Mahatir
2.3 Strategi
Pemasaran (4 P)
2.3.1 Product
Produk yang ditawarkan dalam proyek ini adalah
kaus dengan desain-desain islami yang trendi. Namun tidak menutup kemungkinan
untuk menerima pesanan desain dari pelanggan. Terkait dengan produksi kaus
tersebut, akan dilakukan oleh mitra kami yang sudah sering melakukan kerjasama
pada bidang yang sama pada event-event di lingkungan MAN Insan
Cendekia.
2.3.2 Price
Harga yang ditawarkan memenuhi standar kaus-kaus
remaja pada umumnya. Kan tetapi dikarenakan proyek ini hanya menawarkan desain
dan proses produksinya masih dilakukan oleh perusaaan lain, maka ada harga yang
ditetapkan belum bisa serendah produk-produk dari perusahaan lain yang sudah
memiliki perusahaan garmen itu sendiri. Detail harga akan dijelaskan lebih
rinci di pembahasan keuangan.
2.3.3 Promotion
Promosi akan dilakukan secara masif melalui
berbagai media yang memungkinakan dilakukan untuk promosi. Promosi awal akan
dilakukan secara mulut ke mulut dan dibeberapa media yang memungkinkan untuk
dilakukan promosi di lingkungan MAN Insan Cendekia seperti di mading-mading
asrama, mading-mading sekolah maupun di mading OSIS MAN Insan Cenddekia, dan di
media sosial seperti instagram, facebook, dan blog. Pengoptimalan promosi akan
dilakukan pada media sosial, hal ini dilakukan karena melihat cakupan konsumen
yang meluas ke berbagai kalangan serta biaya yang rendah dibandingkan daripada
promosi di media cetak.
2.3.4 Place
Lokasi strategis sebagai langkah awal
pemasaran yaitu di lingkungan kampus MAN Insan Cendekia, namun tidak menutup
kemungkinan untuk menjamah ke ranah luar dengan sistem pemesanan secara online
dan pembayaran secara transfer kepada tim pemasaran kami dengan catatan bahwa
biaya kirim produk sampai ke tempat konsumen ditanggung oleh konsumen itu
sendiri.
2.4 Strategi Produksi
Proses produksi usaha ini memilik objek pasar
utama berupa siswa dan civitas MAN Insan Cendekia Serpong, namun tidak menutup
kemungkinan untuk menerima pesanan dari pihak luar.Untuk pemesanan dari luar,
kami menagguhkan biaya kirim dari lokasi produksi kami, ke lokasi pemesan,
dimana pemesanan akan dilakukan via online melalui blog yang telah kami
sediakan. Proses produksi akan dilakukan seefektif dan seefisien mungkin dalam
rangka menekan baiya produksi. Hitungan biaya produksi secara kuantitatif akan
dijelaskan di subbab berikutnya.
Pertama adalah memasok desain –desain kaus dari tim desain kami kemudian dari
desain-desain tersebut akan dibuat katalog yang menarik bagi konsumen. Kedua
adalah melakukan promosi secara masif melalui media cetak maupun media sosial.
Namun, promosi melalui media cetak tidak akan seintensif promosi melalui media
sosial dengan tujuan menekan biaya produksi.Ketiga target pemrosesan
usaha ditargetkan selesai 1 bulan untuk satu kali produksi, dimana rekapitulasi
pesanan akan dilakukan secara periodik 3 minggu kemudian 1 munggu berikutnya
adalah proses pemesanan kepada mitra konveksi kami. Lalu melihat bahwa proses
produksi oleh mitra kami tersebut memakan waktu kurang lebih 1 bulan, maka
dalam waktu tersebut kami akan memasarkan keloter kedua dari usaha ini, dan
seperti itu untuk seterusnya. Dan disetiap keloter akan terdapat tambahan
variasi desain-desain baru agar konsumen tidak bosan.
2.5
Keuangan
2.5.1 Aset
Aset awal untuk melakukan usaha ini berasal
dari modal pemilik. Aset awal ini akan digunakan untuk menjalankan usaha
sebelum diterimanya pendapatan, adapun rinciannya sebagai berikut :
No
|
Jenis Modal
|
Rincian
|
Besar Modal
|
1
|
Kas
|
Modal Pemilik
|
Rp 200.000,00
|
2
|
1 Laptop merk ASUS
|
Aset tetap
|
Rp 3.000.000,00
|
3
|
1 Modem Huawei
|
Aset Tetap
|
Rp 225.000,00
|
|
Total Modal Awal
|
|
Rp 3.425.000,00
|
2.5.2
Biaya Produksi
Biaya produksi mencangkup biaya tetap dan biaya variabel adapun dengan
rincian sebagai berikut:
2.5.2.1 Biaya Tetap
No
|
Biaya Tetap
|
Harga
|
1
|
Penyusutan Laptop
|
Rp 10.000/bulan
|
2
|
Penyusutan Modem
|
Rp 5.000/bulam
|
|
Total
|
Rp 15.000/bulan
|
2.5.2.2 Biaya Variable
No
|
Biaya Tetap
|
Harga
|
1
|
Biaya Kirim (TIKI)
|
Rp 8000/kg = 10 kaus
Rp 800,00/kaus
|
2
|
Biaya produksi Kaus
|
Rp 46.000,00
|
3
|
Biaya Pulsa Telepon dan kuota
|
Rp 20.000,00/ pemesanan = 40 kaus
Rp 500,00/kaus
|
4
|
Biaya iklan
|
Rp 40.000/pemesanan = 40 kaus
Rp 1.000/kaus
|
5
|
Biaya Listrik / bulan
|
Rp 15.000,00/bulan = 40 kaus
Rp 375/kaus
|
6
|
Biaya gaji Tim Desain (2 orang)
|
Rp 6.000,00/kaus
|
7
|
Biaya gaji Tim Pemasaran (2 orang)
|
Rp 4.000,00/kaus
|
|
Total
|
Rp 58.675/kaus
|
Maka dapat dihitung total biaya untuk setiap keloter pemesanan (1 bulan ) adalah
TC = Biaya Tetap + Biaya Variabel
TC = 15.000 + 58.675 Q
2.5.1
Harga per unit
Menimbang total biaya untuk satu keloter pemesanan, maka harga yang
ditetapkan adalah Rp 60.000,00/kaus
2.5.2
Analisis Titik Impas
TR = TC
60.000 Q = 15.000 + 58.675 Q
60.000 Q – 58.675 Q = 15.000
1.325 Q = 15.000
Q = 11.32
Dengan analisi seperti ini, maka titik impas (Break Event Point)
akan timbul pada produksi kaus ke 11.32 pada harga Rp 60.000/kaus
2.5.3
Laba per unit
Laba diperoleh dari selisih total biaya dengan total pendapatan, maka
Profit (Ï€) = TR – TC
Î = 60.000 Q – 15.000 – 58.675 Q
Î = 1.325 Q – 15.000
2.5.4
Estimasi Pendapatan
Estimasi penjulan produk ini adalah 40 buah kaus /bulan atau untuk satu
keloter. Maka estimasi total laba untuk satu keloter pemesanan adalah
= 1.325(40) – 15.000
= 53.000 – 15.000
= 38.000
Jadi, untuk setiap keloter pemesanan (per 1 bulan), keuntungan bersih yang
akan didapatkan dari usaha ini adalah Rp 38.000,00
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abad ke-21 ini, desain merupakan suatu hal
yang tidak bisa dinomorduakan dalam barang-barang konsumsi masyarakat, termasuk
didalamnya merchandise. Desain menjadi daya tarik tersendiri dalam
pemasarana produk ini. Namun, nuansa islam dalam merchandise ini kurang
nampak.
Usaha ini, mencoba menghidupkan nuansa islam
dalam produk merchandise terutama kaos. Desain-desain yang kami tawarkan
akan memadukan nuansa islam dan kehidupan modern, sehingga tetap eksis
dikalangan remaja yang menjadi target utama pemasaran kami. Harga yang kami
tawarkan disesuaikan dengan keadaan keuanga remaja sekarang. Proses produksi
akan dilakukan oleh mitra kami yang telah sukses menjalankan usaha garmen. Dan
promosi akan dilkukan secara masif melaui media sosial seperti blog, facebook,
dan twitter, selain promosi di media cetak pada media-media yang meungkinkan
untuk dilakukan untuk promosi seperti mading-mading yang ada di sekolah maupun
asrama.
3.2 Saran
Usaha ini menawarkan kepada masyarakat,
terutama kalangan remaja suatu hal yang baru dalam produk merchandise.
Untuk itu, konsistensi produksi serta komitmen yang kuat diperlukan untuk
kelangsungan usaha ini.
Comments
Post a Comment