Profil : Pak Yus





Kisah Hidup yang Indah dalam Belaian Sang Khalik
Oleh: Zidna Qoulan Tsaqila



Pembaca sekalian pastilah mengenal sosok kita yang satu ini. Ya, dialah guru PKn favorit kita, Pak Yus Kusnandar. Guru yang terkenal
dengan  gaya mengajarnya yang asyik ini, merupakan guru PKn satu-satunya di MAN Insan Cendekia Serpong. Seperti apa sih, latar belakang kehidupannya? Mari kita simak bersama.
          Nama lengkapnya adalah Yus Kusnandar. Ia lahir di Bandung pada tanggal 29 September 1985. Sejak kecil, ia hidup bersama kedua orangtuanya, Bapak Endang Amsud beserta Ibu Tati Nurhayati yang sampai sekarang masih aktif berjualan di warung depan rumahnya. Bapak Endang sendiri walau hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMP, Ia berhasil menjadi sekertaris di desanya.
          Di Pondok Hijau Kampus Universitas Pedidikan Indonesia, Pak Yus bertemu sesosok perempuan yang kelak akan menjadi pasangan hidupnya, Imas Fadhilah. Pria yang sangat menyukai bakso itupun sebenarnya tidak begitu tahu mengapa ia memilihnya sebagai pasangan hidupnya. Ia memilihnya daintara calon-calon yang lain setelah tejun mendirikan shalat Istikharah dan Pak Yus mengaku sering mendapatkan jawaban tersebut melaui mimpi-mimpinya.Pak Yus dan Bu Imas sendiri sebenarnya merupakan teman satu angkatan di Universitas Pendidikan Indonesi. Setelah Pak Yus menyelesaikan S1-nya dan mengajar di SMA-SMA negeri selama kurang lebih 8 bulan, ia pun melamar Bu Imas di kediamannya yang juga masih di ibukota Jawa Barat. Dari Ibu Imas inilah Pak Yus dikaruniai anak bernama Arkan.
          Sebelumnya, pria yang menyukai es campur ini aktif sebagai anggota PKS di Bandung Barat. Berbagai kampanye telah Pak Yus jalani selama menjadi anggota di dalamnya.
          Pak Yus juga mengungkapkan mengungkapkan pengalaman yang mengubah hidupnya. Pengalaman itu terjadi pada saat Pak Yus masih duduk di bangku kuliah semester 4. Pada saat itu, diadakan sebuah seminar ESQ oleh organisasi da'wah di Universitas Pendidikan Indonesia. Awalnya, Pak Yus hanya ingin menjadi anggota saja, namun ternyata Pak Yus diminta untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan tersebut. Di seminar itulah, Pak Yus benar-benar merasa tercerahkan. Ia semakin mengenal islam. Ia semakin mengenal tuhan. Kehidupannya yang dahulun cenderung sekuler, setelah peristiwa itu, Pak Yus mengubah jalan hidupnya. Cahaya-cahaya islam semakin melekat erat pada jiwanya.
          Pak Yus memiliki beberapa tokoh idola dalam hidupnya. Yang pertama tentu saja nabi Muhammad. Selain itu, Pak Yus sangat mengagumi tokoh-tokoh agama seperti Abdullah Gymnastiar, atau lebih akrab dipanggil AA Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, serta Almarhum Ustadz Jefri Al-Bukhori. Alasan Pak Yus mengidolakan mereka adalah karena mereka mengenalkan Pak Yus kepada Tuhan, bukan kepada syariat, yang tidak ia dapat dari orang-orang lain. Pak Yus merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah mengikuti jejak tokoh-tokoh tersebut.
          Pria yang memiliki cita-cita menjadi menteri pendidikan dan menteri dalam negeri ini memiliki hobi yang tergolong aneh. Pak Yus senang memperhatikan tingkah laku orang-orang yang berada di dekatnya. Ia juga memiliki moto, yaitu :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

          "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain"
          Alasan mengapa Pak Yus memilih moto tersebut adalah karena moto tersebut membuatnya memiliki alasan untuk diridhai oleh Allah sehingga Pak Yus dapat meraih surga-Nya di akhirat kelak.
          Pembaca sekalian pasti ingin tahu,kan. Kenapa sih Pak Yus memilih MAN Insan Cendekia sebagai tempat pengabdiannya? Pak Yus menjelaskan bahwa ia sangat takut untuk jauh dari Allah. Ia takut kembali terjerumus ke kehidupan gelapnya. Sebenarnya Pak Yus sudah sering mendapat tawaran dari berbagai sekolah, namun melihat kondisinya yang tidak kondusif untuk tetap dekat dengan Sang Khalik, seperti murid-muridnya yang bandel, tidak adanya masjid di lingkungan sekolahnya, kondisi lingkungan yang tidak islami, dan berbagai alasan lain, membuatnya menolak tawaran-tawaran tersebut. Pak Yus akhirnya menemukan sekolah yang dirasa tepat, yaitu SMA Unggulan Da'i An-Nur International Boarding School di Indramayu. Namun, setelah mendapatkan informasi tentang lowongan kerja di MAN Insan Cendekia, Pak Yus bergegas mendaftarkan diri. Pak Yus melihat bahwa di MAN Insan Cendekia, ia dapat mengajar dengan tenang sembari tetap dekat dengan Tuhan. Dan perkiraannya benar. Ia mendapati bahwa lingkungan di MAN Insan Cendekia lebih kondusif daripada sekolah tempat ia mengajar sebelumnya.
          Bagaimana? Indah,kan kisah hidup guru PKn kita ini? Hidupnya selalu dipenuhi dengan cahaya-cahaya iman yang selalu menyelimuti jiwanya. Tak heran, ia memiliki banyak penggemar di ranah guru maupun siswa. Sikapnya yang santun, tutur katanya yang lembut, serta perilakunya yang tidak pernah marah menjadi ciri khasnya di mata guru dan murid. Kami harap, Pak Yus tetap dalam limpahan rahmat dan ridha-Nya
          "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain"     

Comments

Popular Posts