Pertemuan Dua Laut

Pertemuan dua laut



"Aku", itulah yang dijawab Musa as ketika ditanya oleh zat yang maha sempurna siapakah makhluk terpandai di muka bumi. Tentu kita tidak bisa menyalahkan Musa dan beliau sah sah saja mengatakan hal yang demikian adanya. Beliau digelari Kalimullah, satu satunya hamba yang Allah berikan kesempatan untuk langsung berkomunikasi dengan-Nya. Dan sebagai orang yang langsung berbicara dengan Tuhan, maka sudah tentu ilmu yang dimiliki nabi Musa sangatlah dalam. 

Namun, memang sebuah ketetapan yang luar biasa, bahwa Allah membantah jawaban 'aku' nabi Musa dan mengatakan bahwa terdapat satu hamba-Nya yang memiliki ilmu melebihi nabi Musa di muka bumi ini. Maka, dengan ditemani oleh Yusa' ibn Nun (riwayat yang kuat mengatakan bahwa beliau juga nabi-namun bukan rasul), Musa pun berangkat pergi. Dibawanya seorang ikan (yang kata syeikh saya kalau tidak salah ingat ikan itu telah mati) yang akan dijadikannya menjadi sebuah tanda; dimana ikan itu hidup kembali dan lompat keluar wadahnya, maka disitulah 'sang hamba Allah' yang dimaksud ini berada; yaitu kurang lebih berada di sekitar pertemuan dua laut. Tentu kita mengingat perkataan Musa as dalam awal perjalanannya, "Aku tidak akan berhenti sebelum sampai ke pertemuan dua laut atau aku akan terus berjalan selama bertahun-tahun". Sungguh, tekad yang sangat kuat bagi sesosok nabi yang sebenarnya telah pandai, namun tetap mau menempuh perjalanan panjang demi sebuah ilmu yang tidak ia miliki.

Kita pun bisa menyaksikan, surat Al-kahfi ayat 60 hingga 82 bercerita tentang petualangan Musa as ini dan jika menyimak apa yang para ahli fiqih simpulkan, kita akan terhenyak dengan, banyaknya hikmah dalam perjalanan Musa kali ini

Comments

Popular Posts